Blogroll

Selasa, 01 Mei 2012

MENGAPA BANYAK BANGKAI ETNIK HITAM BERKALUNG SALIB TERPANGGANG HIDUP2 DALAM MALL KLENDER WAKTU RUSUH MEI 98 ?




Etnik Binatang Hitam diimpor Vatikan untuk membakar Italia dan menjatuhkan pimpinan Republik serta menggantikannya dengan pemerintahan Diktator Fasis Kepausan. - Rosarno, Calabria, January, 2010 - http://www.vaticanassassins.org/2010/01/jesuits-use-majority-criminal-blacks-to-drive-white-nations-into-jesuit-fascism/

Etnik binatang Hitam yang diimpor VATIKAN dari berbagai wilayah konflik tidak hanya jadi eksekutor lapangan rusuh Mei 98, melainkan juga pembantaian Melayu Muslim di Poso. Rapatkan Barisan, gali pelajaran !
 
Waspada Gerakan Iblis VATIKAN RAYA dalam rangka mengambil alih Jakarta lewat impor etnis itam. Membangun gerakan makar VATIKAN RAYA lewat sistem jaring laba2 pion pemicu kerusakan ahlak dan eksekutor kerusuhan masal (Mei 1998).

http://id.berita.yahoo.com/cerita-umar-kei-tentang-preman-maluku-075853635.html
Dalam wawancara dengan Tribun Jakarta di kediamannya di Komplek Bina Lindung, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/03/2012), Umar menambahkan bahwa setiap dua minggu, melalui jalur laut, terdapat setidaknya 400-500 pendatang baru dari Maluku.
"Jadi sekarang jumlahnya pasti lebih dari itu," kata Umar.

Mengenang Kebiadapan Mei 1998 (Konspirasi Vatikan proxy Militer Avonturir)
MENGAPA BANYAK BANGKAI ETNIK HITAM BERKALUNG SALIB TERPANGGANG HIDUP2 DALAM MALL KLENDER WAKTU RUSUH MEI 98 ?

“Ketika ribut soal penjarahan-penjarahan, banyak netter Kristen menuduh bahwa itu adalah perilaku umat non-Kristen, kalau orang Kristen tidak mungkin melakukan hal itu. YBA kembali menetralisir dengan mengajak kita melihat berita TV, dalam kasus penjarahan supermal Yogya di Klender, dari raut dan warna kulit beberapa penjarah yang tertangkap banyak terlihat bahwa mereka tentunya beragama Kristen dan yang tidak bisa dikenali dari raut dan warna kulit tentu juga ada yang menjadi anggota gereja. Dari mayat-mayat hangus kebakaran supermal itu ditemukan beberapa kalung salib. Apakah orang non-Kristen memakainya?”

RENUNGAN FEBRUARI 1999
KONFLIK SARA

Tahun 1996 setelah terjadinya kerusuhan SARA di Surabaya dan Situbondo, berbagai kelompok Kristen Katolik melakukan demonstrasi di gedung DPRD Jatim. Demo ini mengandung dua pertanyaan, yaitu (1) bolehkah umat Kristen Demo? dan (2) Patutkah umat Kristen itu Demo? Waktu itu YBA menanggapi dengan sikapnya atas dua pertanyaan di atas, yaitu (1) setuju umat Kristen Demo asalkan dalam garis kebenaran Allah, dan (2) setuju dengan Demo umat Kristen itu tetapi mempertanyakan mengapa Demo hanya kalau umat Kristen menjadi korban? Mengapa tidak demo ketika di Timtim umat Kristen membakar mesjid? Ada beberapa pihak Kristen yang menyesalkan sikap YBA tersebut yang dianggap tidak berpihak pada gerakan Kristen itu.

Pernah seorang Kristen bernama Samuel menanggapi peristiwa seorang guru ngaji yang menghamili seorang murid wanitanya, mengatakan dalam e-mailnya "inilah sifat pemeluk agama lain, kalau umat Kristen tidak akan melakukan hal itu." Ketika YBA menerima copy e-mail itu, YBA langsung menjawab agar kita berhati-hati dalam mengkritik dan memberi komentar dengan memberi contoh bahwa pada saat e-mail itu di tulis, di Surabaya ada pendeta Kristen bernama ‘Samuel’ yang sedang diadili. Salahnya, dipagi buta pendeta yang sudah beranak dua itu bersama seorang mahasiswi berduaan di sebuah kamar hotel dan kemudian dalam keadaan sekarat si mahasiswi di biarkan sendiri di taxi. Penyelidikan pengadilan menunjukkan bahwa si mahasiswi dalam keadaan mengandung, di kamar hotel ditemukan sperma yang DNAnya mirip di pendeta, dan si mahasiswi mati tercekik!

Ketika ramai-ramainya berita perkosaan masal bulan Mei 1998 di Jakarta yang menimpa banyak orang Cina-Kristen, di internet ramai disebar luaskan kesaksian Susan yang katanya seorang korban yang mengatakan bahwa sipemerkosa berseru ‘alahu akbar’ ketika melakukan aksinya, berita mana disebar luaskan dan dibumbui oleh banyak netter Kristen termasuk beberapa pendeta Kristen. YBA kembali menanggapi agar kita berhati-hati dalam memberikan komentar dan kesimpulan sebab banyak petunjuk menunjukkan bahwa sipemerkosa adalah kelompok aparat dan preman yang direkrut! Dan tahu apa datanya? Banyak aparat dan preman Jakarta yang dari kesukuannya diketahui bahwa ia beragama Kristen.

Ketika ribut soal penjarahan-penjarahan, banyak netter Kristen menuduh bahwa itu adalah perilaku umat non-Kristen, kalau orang Kristen tidak mungkin melakukan hal itu. YBA kembali menetralisir dengan mengajak kita melihat berita TV, dalam kasus penjarahan supermal Yogya di Klender, dari raut dan warna kulit beberapa penjarah yang tertangkap banyak terlihat bahwa mereka tentunya beragama Kristen dan yang tidak bisa dikenali dari raut dan warna kulit tentu juga ada yang menjadi anggota gereja. Dari mayat-mayat hangus kebakaran supermal itu ditemukan beberapa kalung salib. Apakah orang non-Kristen memakainya?

Berita-berita netter itu cenderung berpikir partisan yaitu ‘umat Kristen pasti benar’ dan kalau ada perkosaan, pembakaran dan penjarahan tentu yang melakukan ‘umat non-Kristen’ karena umat Kristen yang bertuhan tidak mungkin melakukannya! Benarkah?

UMAT KRISTEN JUGA MELAKUKANNYA ...

Belakangan ini terjadi peristiwa sebaliknya, dimana banyak mesjid dibakar massa Kristen seperti yang terjadi di akhir tahun 1998 di Kupang menyusul demo partisan umat Kristen seusai peristiwa Ketapang, dan yang lebih mengerikan diawal tahun 1999 dihari Raya Idul Fitri di kota Ambon yang terkenal kekristenannya itu terjadi kerusuhan dimana justru umat Kristen yang menonjol dalam merusak dan membakar belasan mesjid, dan ratusan rumah dan toko dan menyebabkan puluhan ribu umat non-Kristen terusir keluar dari Ambon. Sekalipun demikian masih banyak netter dan majalah-majalah Kristen tetap berfikir partisan yang menganggap bahwa ‘umat non-Kristen’ adalah penjarah, pembakar dan perampok’ dan ‘umat Kristen tidak begitu!’.

Pola pandang ‘partisan’ adalah cara pandang dimana seseorang sudah dipengaruhi pandangan stereotip atau prasangka bahwa ‘umat Kristen pasti benar’ dan kalau ada kerusuhan, perkosaan, pembakaran, penjarahan pastilah ‘umat non-Kristen.’ Sudah tiba saatnya umat Kristen dewasa dalam menyikapi situasi yang terjadi di sekelilingnya dan tidak hanya melihat seakan-akan semua kemelut didunia ini dilakukan oleh umat ‘non-Kristen’ dan ‘umat Kristen bersih dari semua itu. Fakta-fakta kerusuhan di Indonesia menunjukkan bahwa umat Kristen juga bisa berbuat hal yang sama.

Sayang sekali banyak kotbah-kotbah mimbar atau ceramah-ceramah Kristen akhir-akhir ini ikut memanaskan situasi dengan berfikir partisan pula. Ceramah-ceramah gaya ‘Theo Syafei’ banyak disuka umat Kristen dan mendominasikan pembahasan situasi politik di kalangan gereja. Bahkan banyak majalah gereja termasuk berita FKKI dan Jaringan Doa sekalipun ikut-ikutan memperkuat pola pikir partisan dan memanaskan keadaan dengan memuat daftar gereja yang dibakar tanpa memberikan fakta berimbang bahwa banyak juga mesjid yang sudah dibakar oleh umat Kristen.

Umat Kristen perlu sadar bahwa beberapa ratus kerusuhan perkotaan yang terjadi di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini sejak tahun 1994 juga dilakukan oleh orang yang ‘beragama Kristen’. Peristiwa kerusuhan di Medan (1994) banyak melibatkan preman yang secara statistik adalah beragama Kristen. Peristiwa pembakaran gereja di NTT dan Timtim dilakukan oleh orang Katolik, bahkan peristiwa yang sama di akhir tahun 1998 di Kupang dilakukan oleh demonstran dan preman yang nota bene beragama Kristen dan Katolik.

Pencetus kerusuhan yang berkali-kali terjadi di Tanah Abang adalah gang-gang yang berasal dari daerah yang mayoritasnya beragama Kristen, bahkan karena ulah preman yang beragama Kristen terjadilah pembakaran puluhan gedung gereja dalam peristiwa Ketapang (1998). Dalam peristiwa Ambon, preman dan penduduk yang mayoritas beragama Kristen ikut serta membuat gara-gara sehingga timbul tragedi berdarah di sana justru pada hari raya Idulfitri.

UMAT KRISTEN BISA LEBIH SADIS

Yang menarik untuk dicatat oleh umat Kristen adalah adanya fakta bahwa dalam beberapa kasus kerusuhan SARA, umat Kristen bisa bertindak lebih sadis dan menyebabkan pihak non-Kristen terusir dan harus mengungsi secara besar-besaran ke luar daerah.

Belum pernah ada eksodus besar-besaran karena umat Kristen terusir dari daerahnya, tetapi yang sudah terjadi justru adalah bahwa di daerah-daerah dimana Kristen menjadi mayoritas, banyak umat non-Kristen menjadi korban dan harus mengungsi ke luar daerah. Dalam kerusuhan di Timtim lebih dari seribu orang non-Kristen harus mengungsi, dalam peristiwa Sangau Ledo, lebih dari lima ribu orang ‘non-Kristen’ harus mengungsi. Dalam peristiwa Kupang, kembali terjadi hal yang sama dan dalam peristiwa di Ambon, bahkan puluhan ribu umat non-Kristen terusir dari daerah yang mayoritas penduduknya Kristen, bagaimana kalau hal ini dibalas di daerah-daerah yang mayoritasnya berpenduduk ‘non-Kristen’?

BERUBAHLAH DENGAN PEMBAHARUAN HATI

Dari beberapa kasus di atas umat Kristen harus mulai mawas diri dan melakukan introspeksi agar menghasilkan sikap yang lebih benar, bijak dan tidak memanaskan keadaan yang bisa menyebabkan situasi bertambah parah. Beberapa sikap perlu ditempuh oleh umat Kristen untuk ikut serta dalam mendatangkan ‘kesejahteraan kota-kota dimana mereka hidup’, yaitu:

1. Umat Kristen perlu mawas diri dan menyadari bahwa penyebab kerusuhan perkotaan bisa para fanatis umat non-Kristen tetapi juga bisa juga umat Kristen;

2. Kita harus meninggalkan sikap pandang ‘partisan’ yang membenarkan kelompok Kristen dan menganggapnya sebagai selalu sebagai korban dan umat non-Kristen sebagai salah dan menganggapnya sebagai pelaku setiap kerusuhan;

3. Kotbah-kotbah dan kesaksian Kristen perlu lebih mengarahkan pada pemberitaan firman kebenaran Tuhan. Ini berarti bahwa kritik karena ketidak benaran umat dan ajakan bertobat harus menjadi bagian penting dari kotbah;

4. Umat Kristen harus ikut serta mendinginkan suasana dan tidak ikut-ikutan memanaskan dengan misalnya ikut menyebar luaskan berita-berita pembakaran gereja secara luas bahkan ke mancanegara baik melalui penerbitan majalah dan internet, bahkan mengadu ke presiden Clinton;

5. Marilah kita berdoa agar semua pihak hidup dalam kebenaran Tuhan dan melakukan kehendakNya dan berubah dengan pembaharusn hati!

A m i n.

...............

STOP PRESS!!

Mulai Januari 1999, Yayasan Bina Awam disamping renungan bulanan akan menghadirkan forum diskusi, baik mengenai tema-tema Makalah Sahabat Awam yang diterbitkan, renungan homepage maupun pertanyaan lain. Kirimkanlah komenbtar dan pertanyaan Anda melalui redaksi@yabina.org

TELAH TERBIT MSA-49

Telah terbit Makalah Sahabat Awam nomor 49 bertema "MLM, Multi Level Marketing" yang membahas berbagai-bagai bentuk MLM, mulai dari MLM semacam Amway, MLM-kosong, Arisan Berantai sampai Surat Berantai dan bagaimana kita menyorotinya dalam terang firman Tuhan. Di Tahun 1999 akan diusahakan ringkasan dari nomor-nomor MSA yang diterbitkan.

[ YBA Home Page | Renungan sebelumnya]

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Kenapa harus rusuh&membunuh? kita semua adalah satu keturunan dari Adam...kenapa harus saling menyakiti😭😥😢

    BalasHapus
  3. Mengapa Banyak Bangkai Etnik Hitam Berkalung Salib Terpanggang Hidup2 Dalam Mall Klender Waktu Rusuh Mei 98 ? ~ Badai Guruh >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Mengapa Banyak Bangkai Etnik Hitam Berkalung Salib Terpanggang Hidup2 Dalam Mall Klender Waktu Rusuh Mei 98 ? ~ Badai Guruh >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Mengapa Banyak Bangkai Etnik Hitam Berkalung Salib Terpanggang Hidup2 Dalam Mall Klender Waktu Rusuh Mei 98 ? ~ Badai Guruh >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK

    BalasHapus