Siapa anda ?
Saya mencintai jiwa/ esensi negro? namun tidak untuk fisik
dan kapasitas kognitifnya.
Saya tidak mencintai fisik negro, namun saya terpaksa
mencintainya. Itu semua karena Goethe pernah bilang "Ignorant men raise
questions that wise men answered a thousand years”. Kebaikan selalu hadir
dengan terlebih dulu tampil konsep keburukan. Disini mari kita bersama-sama
belajar untuk memunculkan posisi yang
diberikan Tuhan pada tempatnya agar bersama-sama menjadi terang benderang,
jelas sehingga kita dapat mudah fahami. Yaitu yang hina diposisikan untuk
berdiri di sudut kiri dan yang Mulia
berderet disebelah kanan. Tanpa Kejahatan, maka kita tidak akan mampu mengenal
makna ‘baik’. Tanpa Dingin, maka Api tidak akan berguna. Pisahkan antara dua
entitas yang saling bersebrangan, galilah esensinya, raihlah maknanya. Tuhan
pasti tidak sia-sia dalam menciptakan segala sesuatu.
Esensi mahluk hidup pada dasarnya sama, dia mampu berkembang
jika masuk kedalam fisik yang menunjang, namun bisa mengkerdil jika masuk ke
fisik yang kontra evolusioner. Jiwa monyet walau jatuh kedalam fisik manusia
pun, maka dia tetap jiwa yang mampu berkembang cerdas, namun jiwa manusia yang
masuk kedalam fisik ayam, maka dia hanya mampu berkotek-berkokok. Stagnan lewat
kedua sayap dan tembolok penghalang perkembangan evolusinya. Manusia memiliki
jari, mata, kaki, duodenum, lobus frontalis, telinga, hidung, semua komponen
penerjemah isyarat alam yang digunakan untuk berkuasa. Kualitas tubuh manusia
semua adalah alat pragmatis yang menunjang pembelajaran evolusionernya. Inilah
mengapa manusia adalah pemimpin di muka bumi, berkuasa diantas burung di udara,
ikan dilautan dan mahluk darat lainnya, wajah dan gambar Tuhan di muka bumi.
Apa ras anda?
Pertanyaan ini membuat beberapa diantara kita ketar-ketir.
Sebagian merinding dengan gemeletuk gigi, namun sebagian menyambut gembira.
Yang gentar dan merinding karena menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri,
bahwa tidak ada yg patut dibanggakan dari karya kolektif leluhurnya. Yang
gembira tentu beda, ada sebuah alasan bagi eksistensi kreatif tertentu untuk
berbangga. Menjadi berkah bagi semesta alam atau kutukan, sebuah pilihan yang
terlanjur diambil leluhur mereka. Saya menasihati agar pilih persahabatan dari
kedekatan etnis, warna kulit atau budaya. Tanpa sebuah kebudayaan yang mumpuni
posisi saya berada dalam kondisi seteru dengan anda. Anda musuh eksistensi
saya. Kebaikan adalah musuh konstan dari kejahatan. Order dan disorder tidak
bercampur bersama. Demi kemaslahatan, entropi yg meninggi wajib ditumpas
bergandengan tangan bagi sebuah kreasi dunia yg lebih baik. Bukan untuk
siapa-siapa, namun untuk anak cucu kita, manusia yang beridentitas luhur
"berbudaya".
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al Isra’ : 70).
~yz
http://www.sentaninews.com/2011/12/tahun-2012-papua-terima-uang-rp-333.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar