Blogroll

Jumat, 02 Maret 2012

Siapa anda ? Apa ras anda?


Siapa anda ?

Saya mencintai jiwa/ esensi negro? namun tidak untuk fisik dan kapasitas kognitifnya.
Saya tidak mencintai fisik negro, namun saya terpaksa mencintainya. Itu semua karena Goethe pernah bilang "Ignorant men raise questions that wise men answered a thousand years”. Kebaikan selalu hadir dengan terlebih dulu tampil konsep keburukan. Disini mari kita bersama-sama belajar untuk memunculkan  posisi yang diberikan Tuhan pada tempatnya agar bersama-sama menjadi terang benderang, jelas sehingga kita dapat mudah fahami. Yaitu yang hina diposisikan untuk berdiri  di sudut kiri dan yang Mulia berderet disebelah kanan. Tanpa Kejahatan, maka kita tidak akan mampu mengenal makna ‘baik’. Tanpa Dingin, maka Api tidak akan berguna. Pisahkan antara dua entitas yang saling bersebrangan, galilah esensinya, raihlah maknanya. Tuhan pasti tidak sia-sia dalam menciptakan segala sesuatu.

Esensi mahluk hidup pada dasarnya sama, dia mampu berkembang jika masuk kedalam fisik yang menunjang, namun bisa mengkerdil jika masuk ke fisik yang kontra evolusioner. Jiwa monyet walau jatuh kedalam fisik manusia pun, maka dia tetap jiwa yang mampu berkembang cerdas, namun jiwa manusia yang masuk kedalam fisik ayam, maka dia hanya mampu berkotek-berkokok. Stagnan lewat kedua sayap dan tembolok penghalang perkembangan evolusinya. Manusia memiliki jari, mata, kaki, duodenum, lobus frontalis, telinga, hidung, semua komponen penerjemah isyarat alam yang digunakan untuk berkuasa. Kualitas tubuh manusia semua adalah alat pragmatis yang menunjang pembelajaran evolusionernya. Inilah mengapa manusia adalah pemimpin di muka bumi, berkuasa diantas burung di udara, ikan dilautan dan mahluk darat lainnya, wajah dan gambar Tuhan di muka bumi.

Apa ras anda?

Pertanyaan ini membuat beberapa diantara kita ketar-ketir. Sebagian merinding dengan gemeletuk gigi, namun sebagian menyambut gembira. Yang gentar dan merinding karena menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, bahwa tidak ada yg patut dibanggakan dari karya kolektif leluhurnya. Yang gembira tentu beda, ada sebuah alasan bagi eksistensi kreatif tertentu untuk berbangga. Menjadi berkah bagi semesta alam atau kutukan, sebuah pilihan yang terlanjur diambil leluhur mereka. Saya menasihati agar pilih persahabatan dari kedekatan etnis, warna kulit atau budaya. Tanpa sebuah kebudayaan yang mumpuni posisi saya berada dalam kondisi seteru dengan anda. Anda musuh eksistensi saya. Kebaikan adalah musuh konstan dari kejahatan. Order dan disorder tidak bercampur bersama. Demi kemaslahatan, entropi yg meninggi wajib ditumpas bergandengan tangan bagi sebuah kreasi dunia yg lebih baik. Bukan untuk siapa-siapa, namun untuk anak cucu kita, manusia yang beridentitas luhur "berbudaya".

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. (QS. Al Isra’ : 70).

~yz

http://www.sentaninews.com/2011/12/tahun-2012-papua-terima-uang-rp-333.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar